Friday, February 15, 2013

Sorry, You Failed!

Aah, so this it is feel. When you tried your best, but you don't succeed. Saat ini lagunya Coldplay - Fix You cocok banget buat menggambarkan situasi hari ini. Oh, so awful! Hari ini yudisium jurusan untuk menentukan siapa yang lolos yudisium supaya bisa ikut Wisuda Institut ke 106. Sebenernya sama sekali gak masalah kalau aku ikutan wisuda 107, tapi keluarga ku sudah terlanjur berharap aku bisa lulus 3,5 tahun selayaknya anak-anak penyandang gelar cumlaude yang lain, yang gak perlu lama-lama menyelesaikan studi sarjananya. Lalu aku mencoba untuk menghabiskan mata kuliah yang tersisa dalam satu semester sebanyak 21sks termasuk skripsi. Aku bilang, aku mencoba. Then I really tried really hard. Aku selalu tidur pagi untuk menyelesaikan skripsi dan berbagai revisinya. Aku terus mengejar dan mengejar. Berharap aku bisa memenuhi ekspektasi keluarga ku. 
Selama ini, di keluarga ku, aku selalu dianggap sebagai anak yang berhasil. Bahkan sepupuku yang berasal dari SMP yang sama denganku, gagal masuk SMA ku dulu. Dengan begitu, tahta sebagai anak paling pintar dalam keluarga besar masih ditanganku. Aku selalu masuk sekolah favorit, bahkan institut favorit, dengan kemampuan ku sendiri. Melalui jalur tes tulis dan bertarung dengan banyak orang yang juga memimpikan posisi ku saat ini. Beberapa minggu yang lalu, sepupu ku bilang dia juga ingin masuk institut yang sama dengan ku. Well, that's good. Keep going. Never give up! Just do the best. Aku tahu pasti menjadi bebean tersendiri bagimu jika kamu tidak bisa mengalahkan ku. Actually, I'm not that smart, like my family thinks. Aku bukan orang yang bisa mendapatkan sesuatu pencapaian dengan mudah. Tidak, sama sekali tidak. Kalau aku tidak berusaha, aku tidak akan pernah mendapatkan apa yang aku inginkan. Kali ini aku gagal mendapatkan gelar sarjanaku dengan cara cepat. Mungkin Tuhan mempersiapkan sesuatu di Wisuda 107. Mungkin akan jadi hal yang buruk jika aku lulus 3,5 tahun (lulus kuliah normal= 4 tahun). Aku tidak tahu. Yang jelas aku sudah pasrah. Aku ikhlas aku tidak diwisuda bersama anak-anak berIPK cumlaude itu. I will just graduate with my friends then.

Tulisan kertas yang dibungkus sebuah amplop putih, bertuliskan "Anda Tidak Lolos Yudisium Sehingga Tidak Dapat Mengikuti Wisuda 106 Maret 2013". Sangat menyakitkan. Lebih menyakitkan saat aku tidak lolos ujian seleksi masuk Universitas Indonesia.Aku langsung pulang ketika mereka berfoto bersama. Wajah mereka terlihat berseri dan bahagia. Andai saja aku bisa menjadi salah satu bagian dari mereka. Aku masih mengingat tatapan beberapa anak di ruang yudisium tadi. Ketika namaku tidak dibacakan sama sekali. Pandangannya seakan-akan bilang "Lhoh, kok namanya dia gak disebut". Tatapan rasa kasian yang justru membuatku semakin terpuruk. Teman-teman terdekatku baru mengambil Skripsi di semester ini dan berencana lulus di 107. 
Aku memang agak berlebihan buat memaksakan diri ikut lulus advance bareng anak-anak hebat itu. Aku tidak terlalu dekat dengan mereka, kami berteman dalam kadar normal. Tapi ketika aku sedang dalam masa sulit, mereka memberiku semangat. Mereka bilang aku pasti bisa. Masih ada waktu buat mengejar 106. Tapi kemudian keputusan hari ini membukakan mataku. Aku harus ikut 107. Di dalam angka 107 ada angka 17, angka favoritku. Mungkin ini takdir yang sudah ditetapkan oleh Tuhan kalau aku harus lulus di 107. Aku ingat, dulu aku pernah bilang, "Wisuda 107 angkanya bagus. Everything about 7 is good". Aku harus berusaha berlapang dada. Ini bukan pertama kalinya aku gagal mendapatkan apa yang sudah aku perjuangkan. Bukankah seharusnya aku masih tetap kuat? Semoga keluarga ku mengerti dengan hal ini. Aku hanya perlu minta maaf kepada mereka. Dan berharap mereka tidak malu atas kegagalanku. Aku benar-benar menyesali semua ini. Jika bulan lalu aku tidak sakit-sakitan, jika aku lebih berusaha keras, jika sidang ku tidak ditunda 3 kali, mungkin keadaannya akan berbeda. Tapi aku tidak ingin terbelenggu dengan penyesalan. Hal itu tidak akan membuatku berkembang. Aku harus tetap melaju dan berusaha merubah hal ini menjadi lebih baik. Guys, congratulation on your graduation. :) May you have a success journey and I will follow you guys soon.

Today I failed, but then I get up.
And I believe work hard never betrays me.

Thursday, February 14, 2013

That's ’s Because Yes or No Movie that I Made This Post

Several days ago, I watched Yes or No, Thailand Movie. This movie tells about romantic and touching Les Love. *eii„ I’m normal, I’m not Les. Keep that in mind :p* I’m not opposing gay or les, but I’m not supporting them either. Everyone has different choice regarding to their lives. Ah, the main actress, Kim, who acted as TOM (a girl who exhibits characteristics or behaviors considered typical of the gender role of a boy) reminds me of my old self. When I’m in high school, I liked to wear boy’s outfit *actually I don’t have skirt except my school uniform* and I always cut my hair very shortly. I like that kind of style because I just kinda feel free. But I’m kinda upset when someone mistook me as boy. Ahahaha.. something wrong with me back then. I never love girl or attracted by girl. It’s just my appearance who looks like a boy, not my heart. I like doing things that boy do, such as soccer, hiking, trekking, even dragging on the road *and I nearly died that time -__-“*

This movie also reminds me of a friend who’s the real TOM. She acts like boy and dates girl. She is beautiful, but I can say that she is more handsome. I don’t want to talk about others and they have their own choice. I believe they have their own reason, so let’s keep the earth peaceful.
You, what or who you are, is not decided by your appearance, it’s decided by your heart. But still, I hope we will never against the nature. *Aamiin* Well, girls, let’s love the boys. They are currently waiting for us :D

P.S. : Yes or No 2 is good too. Recommended. :)
Ah, today is kinda lovely, right? People said this is Valentine Days. I'm not celebrating it, but I hope a lot of people will get a lot of love today.

The one who wondering why
Kim is so handsome.

Monday, February 11, 2013

Fenomena di Sekolah

Setelah nonton drama Korea yang judulnya School 2013, dari episode 1 sampai episode 16 ditambah satu episode spesial interview, aku jadi mikir, kok dulu pas sekolah aku adem ayem ya. Tidak ada yang namanya pem-bully-an, penindasan, penggencetan, dan semacamnya. Yang kuat dan berkuasa menindas yang lemah. Apa mungkin aku dulu anti-social plus introvert jadinya gak tau keadaan lingkungan sekitar? Kemudian aku berpikir lagi, ah..nggak, emang sekolahku damai banget kok. Hmm... SD dulu di Yohanes Gabriel, SMP di SMP N 4, SMA di SMA N 2, gimana gak adem ayem, lha wong semua itu sekolah baik-baik. Bukan bermaksud membanggakan diri, tapi sekolah-sekolah itu termasuk sekolah favorit di kota ku. I really work hard to get to that school and I really try hard to keep my grades from falling down. :p

Bukan maksud hati untuk tidak bersyukur karena selalu dapat sekolah bagus, tapi drama ini juga membuatku berpikir, kok dulu pas jaman-jaman masih sekolah gak ada yang gantengnya kayak pangeran, kayak pemeran cowoknya, Go Nam Soon (Lee Jong Suk) sama Park Heung Soo (Kim Woo Bin). Kan sekolah jadi boring banget. -__-" Gak ada yang bisa dikecengin. Gak ada yang bisa membuat hati berdebar-debar. Gak ada yang bisa bikin semangat ke sekolah. Hehehe... Dalam drama ini, bromance antara Namsoon dan Heungsoo romantis banget. Persahabatan dua manusia yang sangat kuat. Aku sampek habis banyak lembaran tissue gara-gara nangis terharu. Banyak pelajaran bagus yang bisa dipetik dari drama ini. Di episode spesial, sang sutradara bilang, melalui drama ini beliau ingin mengungkapkan hal-hal yang sering terjadi di sekolah, tempat dimana orang tua tidak tahu sama sekali tentang apa saja yang anak mereka sedang alami atau lakukan. They learn many things here. They learn about good experience here. But, we should not forget that the school violence did also exist. Perhatian orang tua sangat diperlukan dalam hal ini. Menanyakan apa yang hari ini dikerjakan di sekolah merupakan pertanyaan yang wajib ditanyakan oleh orang tua. Well, my parents did pay attention to my progress in school. I must be grateful because I have such caring parents.  Pokoknya drama ini recommended banget buat ditonton. Korea sama Jepang itu emang jagonya bikin drama keren. Salute!


P.S. : It’s completely a lie when I said I really bored with school. It's also a lie when there's no one who can make my heart beat fast. The fact is, I really love school and I used to fall in love with upperclassmen for 4 years long. :p
School is my second home. Since I was in elementary school, I never cut class. That’s why I always got the best rank in school. It’s same when I was in junior high and senior high. I never sleep during the class too. Even though my achievement in junior high and senior high is so-so, I still love school. Until I got into college, majoring in Information System. School is another warm place beside our home sweet home. A lot of good memories and sad memories blended together like a sweet hot chocolate. Chocolate is actually bitter, but another thing make it sweet and lovely.

The one who really likes school,
and will always love school.