**Annyeonghaseyo...jeoneun JaeSanie yo**

Hahaha....
Sebuah perkenalan dengan bahasa Korea mengawali postingan perdana ku di blog kali ini. Sebuah bahasa yang sedang aku gandrungi setelah sebelumnya aku mendalami bahasa Jepang. Well, dua bahasa ini memang cukup menarik perhatian, apalagi sekarang drama-drama Asia dari Korea dan Jepang sedang menjamur di kalangan masyarakat Indonesia. Oiya, bahasa Korea diatas artinya, "Hai, namaku Jae San" 
Kali ini, aku mau nge-share pengalaman ku tentang obesitas. Mungkin teman-teman yang tidak tahu masa kecil akan mengira aku ini anak yang emang gak bisa gendut. Tinggi ku cuman satu setengah meter, badan ku langsing, sehingga membuat ku tergolong mungil. Itu diriku yang sekarang. Kalau yang dulu? Banyak teman dan saudara bilang aku gak punya pinggang. Udah tertutup lemak kali.
Aku hidup dengan badan melar selama 14 tahun. Ibuku adalah seorang yang memberikan kebebasan kepada anaknya untuk makan sebanyak yang kami mau (maklum lah, saat itu aku masih kecil, tidak perlu memikirkan soal penampilan). Maka dari itulah, badan ku jadi melar.
Terus, gimana ceritanya aku bisa jadi langsing kayak gini?
Gak ada cara khusus sih buat nurunin berat badan. Karena sebenernya aku pun gak berniat ngecilin badan juga. ![]()
Seingatku, badan ku masih melebar pas aku kelas 1 SMP. Tapi setelah itu, badan ku berangsur-angsur mengecil setelah kelas 2 SMP. Saat mulai masuk SMP, aku mulai jadi anak yang aktif bergerak. walaupun saat SD aku pun aktif berolahraga, tapi dengan konsumsi camilan ku yang juga "aktif", tidak ada perubahan dengan berat badanku. ![]()
Saat SMP, mata pelajaran mulai bertambah. Pikiran ku jadi terfokus dengan aktifitas di sekolah. Banyak berfikir, beraktifitas, dan mengerjakan sesuatu membuat kita sedikit melupakan soal perut. Hal ini membuat frekuensi ngemil ku berkurang. Tapi hal ini justru membuat nafsu makan ku bertambah. Porsi makan ku bahkan melebihi porsi makan ayahku. Dan ini kenyataan. Aku makan tiga kali sehari, pagi, siang, sore atau malam hari sekitar jam 7. Banyak makan membuat ku jarang ngemil. Setelah makan, aku belajar, membaca buku, komik, atau mendengarkan radio (jaman aku masih SMP Mark Zuckenberg belum nemuin Facebook dan pengguna laptop juga masih jarang, paling pol juga Friendster yang bisa aku akses lewat hape). ![]()
Kalo misalnya bener-bener lagi males buat di kamar, aku pergi ke depan tivi, nonton, pada akhirnya tertidur. Aku jadi meninggalkan kebiasaan ngemil. Carilah kesibukan apapun, yang bermanfaat, yang sekiranya bisa membuatmu mengeluarkan energi lebih. Jangan lupa, saat kamu ingin menurunkan badan, berfikirlah bahwa kamu sebenarnya tidak sedang berada dalam program diet. Ikutal aliran waktu seperti biasannya.
Dan satu lagi, sayur adalah dewa penyelamat mu. Sayur-sayuran hijau akan dapat membantu mu mengurangi lemak dalam tubuh. Pilihlah sayur yang kamu suka, makanlah sering-sering dengan kreasi masakan yang berbeda supaya kamu tidak bosan.
Makanlah buah juga. Gak perlu makan buah-buahan mahal yang cuma bisa dibeli di Supermarket, pisang sama pepaya udah cukup kok. Pisang sama pepaya ini dua buah-buahan murah favoritku. Mudah didapat, mudah dibeli, dan mudah dimakan.

Salam sayang selalu dari Jae San,





It's okay to cry. God creates tears to make us feel better, not to make us look weaker.
No comments:
Post a Comment