Saturday, June 23, 2012

Mungkin

Apakah aku melukai mu? Maafkan aku! Terkadang aku memang sangat bodoh. Begitu bodoh sehingga tidak mampu mengatakan dengan benar apa yang sebenarnya harus ku katakan. Kita... mungkin dulu aku pernah berarti sesuatu di hidupmu. Mungkin. Sesuatu, perbuatan ku, mungkin telah membuat mu terluka sehingga kau sangat kecewa lalu meninggalkan ku. Kemudian aku bertanya-tanya, apa salah ku, tanpa berani berbicara langsung kepada mu. Mungkin kesalahan ku terlalu besar sehingga melihatku pun kau tak mau.
Dan kesalahan ku semakin besar karena aku tidak pernah mencoba untuk berbicara kepada mu tentang semua ini. Aku hanya menunggu dan menunggu kesempatan untuk meluruskan semuanya. Tetapi kesempatan itu tidak pernah datang. Sampai akhirnya mungkin kau memutuskan untuk melupakan semuanya, mencari seseorang lain, yang lebih baik, dan menganggap semua tidak pernah terjadi. Terkadang aku menjadi sangat bodoh. Begitu bodoh sehingga tidak bisa menunjukkan sikap yang seharusnya ku tunjukkan kepadamu. Tidak seharusnya aku berbuat seperti itu. Bukankah saat itu kau sedang membutuhkan ku? Lalu mungkin aku melakukan hal yang membuatmu sakit hati. Maafkan aku!


Tapi, aku masih menanti kesempatan itu. Aku hanya ingin tahu. Apa yang membuatmu begitu marah. Kau tidak perlu mengatakan apa yang kau rasakan. Terlihat jelas dari sikapmu. Ah, aku tidak berharap posisi ku dikembalikan sama seperti setahun yang lalu. Sama sekali tidak. Situasinya sudah berbeda sekarang. Aku hanya tidak mau kehilangan mu, aku tidak mau kehilangan teman, itu saja. Sedih jika mengingatnya. Sungguh. Kau orang baik, wajar jika aku merasa sangat kehilangan. Aku senang saat itu kau berubah setelah mendengarkan ku. Aku merasa berarti saat itu, satu tahun yang lalu. Satu tahun yang lalu, dimana aku masih belum sangat bodoh lalu melukai mu. I sure didn't mean to do that. Let's be friend like a year ago. I am a human. I am not an angel. I can make mistake. I might be stupid. But I am not that stupid to hurt you twice.

Dari orang bodoh, yang tidak pernah bermaksud melukaimu
Dan masih berharap untuk memperbaiki semuanya

Thursday, June 21, 2012

Hidup Adalah Memanfaatkan dan Dimanfaatkan

Seseorang menitipkan seseorang kepada ku. It's not literally means "menitipkan". Tapi dia minta tolong, supaya aku bisa merubah sifat orang tersebut. Well, mari kita ulas dari awal. Jadi begini, di atas bumi, di bawah langit, hiduplah 3 orang mahasiswi. Supaya lebih mudah dijelaskan, kita beri nama masing-masing karakter ini. Sebut saja Princess, Derpina, dan Chibi(aku). Mereka bertiga adalah teman satu angkatan di sebuah institut terkemuka di Jawa Timur. Suatu malam, Derpina mengirimkan sms kepada Chibi. Wah, tumben sekali nih anak sms ngajak ngobrol, pasti ada sesuatu yang penting.

pika16
Keesokan harinya, setelah selesai kuliah, kami duduk di gazebo kampus, dibawah langit sore yang indah. She tells me everything. She reveals everything. The fact that I never know. The fact that really shocked me. Dia cerita tentang hubungan pertemanannya dengan Princess. Selama ini aku hanya mendengar cerita tentang pertemanan mereka dari sisi Princess. Dia memang sering cerita-cerita tentang kehidupannya ke aku, termasuk lika liku hubungan pertemanannya dengan Derpina. Kali ini aku mendengar dari sisi yang berbeda. Aku selalu mengira bahwa Derpina adalah orang yang mempunyai sifat yang sama dengan Princess, yaitu ketika kamu sudah dekat dengan seseorang, orang tersebut harus terus sama-sama kemanapun, dimanapun, dan kapanpun. Kalau kamu udah nyaman dengan seseorang, ya kamu maunya cuma sama dia terus. Kira-kira seperti itu. Aku selalu berpikir bahwa Derpina adalah orang yang socially awkward, susah berbaur dengan lingkungan sekitar, kaku. pucca_love_12
Kenapa aku menyimpulkan begitu? Karena apa yang diceritakan oleh Princess memberi gambaran seakan-akan Derpina adalah orang yang tidak bisa mengijinkan Princess berteman dekat dengan orang lain karena dia akan merasa ditinggalkan. Oh God, why??? Aku heran dengan orang-orang seperti ini. Sebegitu susahnya kah mencari kawan sehingga harus ada perasaan seperti itu? Dan aku juga heran dengan orang-orang seperti ku, yang dengan mudahnya making friends with a lot of people easily and naturally. Aku tidak bermaksud membanggakan diri. Sama sekali tidak. Aku tidak menjamin teman-teman yang ada disekelilingku adalah orang yang benar-benar menyukai ku. Aku tidak takut dimanfaatkan. Realistis ajalah. Hidup itu adalah memanfaatkan dan dimanfaatkan. Kita harus bisa survive dengan memanfaatkan dan mau dimanfaatkan. Itu adalah kunci utama dalam bersosialisasi. Kamu harus punya sesuatu untuk bisa diterima oleh lingkungan. Sebisa mungkin jangan buat orang lain males deket-deket ma kamu. Jadi menyebalkan bolehlah, tapi jangan kelewat batas. Dan usahakan kamu ada disaat teman mu membutuhkan mu disaat-saat sulit mereka, karena siapa tahu mereka juga akan berusaha membantumu saat kamu membutuhkan mereka. pucca_love_17
pika21
Oke, cukup dulu petuahnya. Kembali ke permasalahan awal. Apa yang diceritakan Derpina berbanding terbalik dengan yang diceritakan Princess selama ini. Sedikit mengejutkan ketika Derpina bilang tentang isi hatinya yang sebenarnya. Ternyata dia sama sekali bukan seperti yang ku kira. Ketika aku beramai-ramai hang out bersama kawan-kawan ku, yang ada di pikiran Derpina adalah dia juga ingin ikut gabung bareng kita. Seneng-seneng bareng, menikmati masa menjadi mahasiswa yang seru. Tapi lalu dia berkata, dia tidak bisa dengan mudah gabung bareng kita-kita soalnya Princess akan merasa ditinggalkan kalo Derpina hang out sama kita sementara Princess gak diajak. Kata Derpina, Princess mungkin akan bilang gini, "Lhoo..kamu mau sama-sama mereka ya? Ya udah deh!" *dengan nada memelas* Aku jadi kasihan sama Derpina. Dia itu pengen menjalin persahabatan dengan orang banyak, dia pengen masa mudanya diwarnai dengan seru-seruan bareng teman yang banyak. Tapi dia harus terbelenggu dengan masalah seperti ini. Saat aku bilang, "aku ini singularity point, aku bisa bergabung dengan mereka, mereka bisa menjadikanku bagian dari mereka, tapi ketika aku tidak sejalan dengan mereka, aku bisa mengambil keputusan sendiri". Lalu Derpina bilang dia pengen juga seperti itu, tapi dia tidak bisa. Well, aku mengerti posisi dia. Jika kita melakukan sesuatu yang sepele, namun bisa melukai hati Princess sedikit saja, efeknya bisa sangat besar.
pucca_love_16
Princess bisa melukai dirinya sendiri dengan menyayat tangannya. Itu adalah hal yang paling kami takutkan jika kami secara tidak sengaja membuat Princess desperate. Princess adalah tipe orang yang suka berharap terlalu tinggi pada seseorang. berharap orang tersebut akan selalu dan selamanya berbuat baik kepada dia. Oh God, apakah kami terlihat seperti malaikat? Aku dan Derpina juga manusia. Pasti punya salah, pasti pernah menyakiti, pasti pernah berbuat jahat, pasti pernah berbohong. Don't put high expectation to us. Bagaimana yah caraku untuk menjelaskan semua ini ke Princess bahwa sebenarnya ekspektasinya yang berlebihan terhadap kami, terutama Derpina yang dia sangat sayangi, malah membuat hidup Derpina tidak tenang. Hidup udah susah, janganlah ditambah-tambah susah.biggrin
Being realistic is important. Seperti lagunya Niky Astria, "Dunia ini panggung sandiwara". Ya memang. Disini kita bersandiwara, atas skenario yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk kita, dengan improvisasi kita sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita perlu bersandiwara. Bukan berarti dengan bersandiwara membuat kita jadi 'palsu'. Ada kalanya kita perlu menjaga keseimbangan alam. Kita harus tahu, kapan kita harus menjaga situasi, membuka segalanya dan menyaring beberapa, lalu menjaga perasaan orang lain.
pucca_love_17
Aku pengen Princess mengerti tentang hal ini. Menurutku, takut disakiti atau dikhianati bukan alasan untuk tidak membuka hati untuk orang-orang yang lain. Justru dengan banyaknya hantaman, lalu kita memperbaiki kembali hati kita, hati kita akan jadi lebih kuat. Tuhan memberi kesempatan kita hidup untuk belajar. Mempelajari apa saja yang bisa dipelajari. Dan aku harap Princess, Derpina, dan Chibi bisa menjadi sahabat yang solid dengan cara yang sehat.

Vampires are forever, so are bestfriends
Let's love each other, not hurt each other...

Tuesday, June 5, 2012

Falling in love is something "Absurd"

Membuat keputusan untuk bersama dia itu...bukan main-main. Kalau tidak benar aku sayang dia, ngapain aku jadian sama dia? Terlalu banyak perbedaan diantara kami. Aku mencoba untuk mencari persamaan, tapi belum menemukan. Dilihat dari hal yang kecil sajalah. Makanan misalnya. He can't eat what I want to eat. Dia gak suka makanan pedas, aku maniak makanan pedas. Aku biasa makan mie instan, sementara bahaya sekali kalau dia makan-makanan seperti itu. Kalau aku sih makan apa aja juga hayo! Makan di restoran alhamdulillah, makan di warteg ya sudah kebiasaan. Dia bahkan tidak suka Takoyaki. Jajanan Jepang yang aku suka banget. Kami juga hidup dilingkungan dengan status sosial yang berbeda. Tapi mungkin dia belum tahu atau memang tidak peduli. Pokoknya kita itu banyak perbedaan, udah gitu aja.

Bener kata Raditya Dhika, lewat bukunya Marmut Merah Jambu, dia berkata, "Jatuh cinta itu suatu hal yang absurd". Iya juga sih. Hanya karena hal-hal kecil, seseorang bisa jatuh cinta. Contohnya : kekaguman saat si dia mengungkapkan pemikirannya yang tidak lazim tentang keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM (Bahan Bakar Minyak, bukan Blackberry Messenger). Wah, jarang-jarang aku menemui respon yang berbeda tentang kasus ini. Contoh lain : saat dia memakai jaket jurusannya, yang warnanya merah menyala. Tunggu dulu, apa yang berbeda dari seseorang cowok yang berjalan dengan memakai sebuah jaket jurusan? Ya, gak tahu! Pokoknya dia kelihatan keren, udah gitu aja.

Jatuh cinta itu sesuatu yang absurd. Hahaha, benar sekali! Terkadang, kita tidak perlu punya alasan untuk bisa jatuh cinta kepada seseorang. Mungkin gak sih? Hmm, kalau hal itu aku tidak tahu. Yang jelas, aku selalu punya alasan untuk menyayangi seseorang. Termasuk buat sayang sama dia.
Saat itu, aku ingin sekali ngasih sesuatu kepada dia. Entah kenapa pikiranku langsung hinggap buat ngasih "Four-leaf Clover", yang bahasa Indonesia-nya Daun Semanggi berdaun empat. Setiap helai daunnya mengandung makna yang berbeda. Daun pertama, supaya kau mendapatkan ketulusan cinta. Daun kedua, supaya kau selalu sehat. Daun ketiga, supaya hidupmu makmur. Daun keempat, supaya kau selalu beruntung. Katanya, ada satu kemungkinan semanggi berdaun empat di antara sekumpulan 10.000 semanggi berdaun tiga. Aku pernah beneran nemu semanggi berdaun empat pada saat acara kerja bakti bersihin sekolah pas SMA. Saat itu pas kita lagi bersihin rumput liar di deket Laboratorium Kimia, temenku bilang, "Eh, katanya, kalo kamu nemu semanggi berdaun empat, kamu bakal dapet keberuntungan". Lalu aku mencabut salah satu daun semanggi yang ada disitu. Dan ternyata, itu yang berdaun empat. Hahaha... Lalu mereka berusaha mencari yang berdaun empat yang lain, tapi gak ketemu. Sedikit menyesal soalnya daun itu tidak aku awetkan di dalam Fiber Glass dan malah aku buang.

Menemukan semanggi berdaun empat itu takdir. Kalau gak ditakdirkan ya, gak ketemu. Jadilah aku membeli gantungan hape yang ada semanggi berdaun empat-nya di dalam fiber glass. So expensive. Maklum, itu barang diimpor asli dari Jepang. Setelah barangnya sampai di tanganku, langsung aku berikan ke dia. Aku bahkan tidak bisa mengucapkan makna semanggi berdaun empat dengan mudah saat aku memberikan benda itu ke dia. Aku hanya bermaksud supaya dia selalu dikelilingi dengan kebahagiaan. He deserve it. Dia anak baik. Dia pantas buat bahagia. Mungkin dia bakal menganggap ku aneh karena ngasih gantungan hape. Mungkin benda itu gak worth it. Tapi akhirnya aku tetap ngasih itu ke dia. Aku udah gak peduli mau dianggap aneh atau seperti apa. Dan diluar dugaan. Gantungannya langsung dipasang dihapenya. Aku harap dia gak terpaksa buat pakai gantungan itu. Aku bilang, aku gak minta dia buat pasang gantungan hape itu. Cukup disimpen aja juga gak apa-apa. Soalnya aku tahu, cowok biasanya gak suka pakai gantungan hape. Lalu dia menjawab, "Tapi kalo aku mau pakek gak apa-apa kan".


I'm so lucky to have him around,