Seseorang menitipkan seseorang kepada ku. It's not literally means "menitipkan". Tapi dia minta tolong, supaya aku bisa merubah sifat orang tersebut. Well, mari kita ulas dari awal. Jadi begini, di atas bumi, di bawah langit, hiduplah 3 orang mahasiswi. Supaya lebih mudah dijelaskan, kita beri nama masing-masing karakter ini. Sebut saja Princess, Derpina, dan Chibi(aku). Mereka bertiga adalah teman satu angkatan di sebuah institut terkemuka di Jawa Timur. Suatu malam, Derpina mengirimkan sms kepada Chibi. Wah, tumben sekali nih anak sms ngajak ngobrol, pasti ada sesuatu yang penting.

Keesokan harinya, setelah selesai kuliah, kami duduk di gazebo kampus, dibawah langit sore yang indah. She tells me everything. She reveals everything. The fact that I never know. The fact that really shocked me. Dia cerita tentang hubungan pertemanannya dengan Princess. Selama ini aku hanya mendengar cerita tentang pertemanan mereka dari sisi Princess. Dia memang sering cerita-cerita tentang kehidupannya ke aku, termasuk lika liku hubungan pertemanannya dengan Derpina. Kali ini aku mendengar dari sisi yang berbeda. Aku selalu mengira bahwa Derpina adalah orang yang mempunyai sifat yang sama dengan Princess, yaitu ketika kamu sudah dekat dengan seseorang, orang tersebut harus terus sama-sama kemanapun, dimanapun, dan kapanpun. Kalau kamu udah nyaman dengan seseorang, ya kamu maunya cuma sama dia terus. Kira-kira seperti itu. Aku selalu berpikir bahwa Derpina adalah orang yang socially awkward, susah berbaur dengan lingkungan sekitar, kaku.

Kenapa aku menyimpulkan begitu? Karena apa yang diceritakan oleh Princess memberi gambaran seakan-akan Derpina adalah orang yang tidak bisa mengijinkan Princess berteman dekat dengan orang lain karena dia akan merasa ditinggalkan. Oh God, why??? Aku heran dengan orang-orang seperti ini. Sebegitu susahnya kah mencari kawan sehingga harus ada perasaan seperti itu? Dan aku juga heran dengan orang-orang seperti ku, yang dengan mudahnya making friends with a lot of people easily and naturally. Aku tidak bermaksud membanggakan diri. Sama sekali tidak. Aku tidak menjamin teman-teman yang ada disekelilingku adalah orang yang benar-benar menyukai ku. Aku tidak takut dimanfaatkan. Realistis ajalah. Hidup itu adalah memanfaatkan dan dimanfaatkan. Kita harus bisa survive dengan memanfaatkan dan mau dimanfaatkan. Itu adalah kunci utama dalam bersosialisasi. Kamu harus punya sesuatu untuk bisa diterima oleh lingkungan. Sebisa mungkin jangan buat orang lain males deket-deket ma kamu. Jadi menyebalkan bolehlah, tapi jangan kelewat batas. Dan usahakan kamu ada disaat teman mu membutuhkan mu disaat-saat sulit mereka, karena siapa tahu mereka juga akan berusaha membantumu saat kamu membutuhkan mereka.


Oke, cukup dulu petuahnya. Kembali ke permasalahan awal. Apa yang diceritakan Derpina berbanding terbalik dengan yang diceritakan Princess selama ini. Sedikit mengejutkan ketika Derpina bilang tentang isi hatinya yang sebenarnya. Ternyata dia sama sekali bukan seperti yang ku kira. Ketika aku beramai-ramai hang out bersama kawan-kawan ku, yang ada di pikiran Derpina adalah dia juga ingin ikut gabung bareng kita. Seneng-seneng bareng, menikmati masa menjadi mahasiswa yang seru. Tapi lalu dia berkata, dia tidak bisa dengan mudah gabung bareng kita-kita soalnya Princess akan merasa ditinggalkan kalo Derpina hang out sama kita sementara Princess gak diajak. Kata Derpina, Princess mungkin akan bilang gini, "Lhoo..kamu mau sama-sama mereka ya? Ya udah deh!" *dengan nada memelas* Aku jadi kasihan sama Derpina. Dia itu pengen menjalin persahabatan dengan orang banyak, dia pengen masa mudanya diwarnai dengan seru-seruan bareng teman yang banyak. Tapi dia harus terbelenggu dengan masalah seperti ini. Saat aku bilang, "aku ini singularity point, aku bisa bergabung dengan mereka, mereka bisa menjadikanku bagian dari mereka, tapi ketika aku tidak sejalan dengan mereka, aku bisa mengambil keputusan sendiri". Lalu Derpina bilang dia pengen juga seperti itu, tapi dia tidak bisa. Well, aku mengerti posisi dia. Jika kita melakukan sesuatu yang sepele, namun bisa melukai hati Princess sedikit saja, efeknya bisa sangat besar.

Princess bisa melukai dirinya sendiri dengan menyayat tangannya. Itu adalah hal yang paling kami takutkan jika kami secara tidak sengaja membuat Princess
desperate. Princess adalah tipe orang yang suka berharap terlalu tinggi pada seseorang. berharap orang tersebut akan selalu dan selamanya berbuat baik kepada dia. Oh God, apakah kami terlihat seperti malaikat? Aku dan Derpina juga manusia. Pasti punya salah, pasti pernah menyakiti, pasti pernah berbuat jahat, pasti pernah berbohong. Don't put high expectation to us. Bagaimana yah caraku untuk menjelaskan semua ini ke Princess bahwa sebenarnya ekspektasinya yang berlebihan terhadap kami, terutama Derpina yang dia sangat sayangi, malah membuat hidup Derpina tidak tenang. Hidup udah susah, janganlah ditambah-tambah susah.

Being realistic is important. Seperti lagunya Niky Astria, "Dunia ini panggung sandiwara". Ya memang. Disini kita bersandiwara, atas skenario yang sudah dipersiapkan Tuhan untuk kita, dengan improvisasi kita sendiri. Tidak bisa dipungkiri bahwa kita perlu bersandiwara. Bukan berarti dengan bersandiwara membuat kita jadi 'palsu'. Ada kalanya kita perlu menjaga keseimbangan alam. Kita harus tahu, kapan kita harus menjaga situasi, membuka segalanya dan menyaring beberapa, lalu menjaga perasaan orang lain.

Aku pengen Princess mengerti tentang hal ini. Menurutku, takut disakiti atau dikhianati bukan alasan untuk tidak membuka hati untuk orang-orang yang lain. Justru dengan banyaknya hantaman, lalu kita memperbaiki kembali hati kita, hati kita akan jadi lebih kuat. Tuhan memberi kesempatan kita hidup untuk belajar. Mempelajari apa saja yang bisa dipelajari. Dan aku harap Princess, Derpina, dan Chibi bisa menjadi sahabat yang solid dengan cara yang sehat.
Vampires are forever, so are bestfriends
Let's love each other, not hurt each other...
